Produk UMKM Kutim Kian Dilirik, Tembus Pameran hingga Pasar Mancanegara

Produk UMKM Kutim Kian Dilirik, Tembus Pameran hingga Pasar Mancanegara

Oleh mzb27 • 13 November 2025

Bagikan Artikel Ini

ADVERTORIAL BIDANG KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENEGAH KUTIM

ISEKABAR.ID, Sangatta - Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Kutai Timur terus menunjukkan kemajuan pesat. Berbagai program pendampingan yang dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM kini mulai membuahkan hasil nyata. Produk-produk lokal tak hanya tampil di berbagai pameran dalam negeri, tetapi juga mulai mendapat perhatian dari buyer luar negeri.

 

Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Koperasi dan UMKM Kutim, Pasombaran, menjelaskan bahwa pihaknya rutin melakukan evaluasi terhadap program pembinaan, pelatihan, dan pendampingan UMKM. Hasilnya, dalam dua tahun terakhir, kualitas produk dan tingkat partisipasi pelaku usaha meningkat signifikan.

 

“Kami melihat ada peningkatan kesadaran pelaku usaha terhadap pentingnya kualitas produk dan legalitas. Sekarang banyak yang aktif ikut pelatihan, pameran, bahkan business matching,” ujarnya, Kamis (13/11/2025).

 

Dinas Koperasi dan UMKM Kutim secara konsisten mengikutsertakan pelaku UMKM dalam berbagai expo dan gelar produk di tingkat provinsi maupun nasional. Produk-produk yang paling sering dibawa antara lain gula semut, gula cair (juruh), madu kelulut, keripik pisang, dan sari buah nanas.

 

"Produk-produk ini dinilai memiliki potensi pasar yang kuat karena khas, alami, dan berbasis bahan baku lokal," tambahnya.

 

Pasombaran menambahkan, beberapa buyer dari luar negeri juga mulai melirik produk Kutai Timur. Misalnya, pembeli asal Malaysia yang tertarik dengan amplang batubara, serta pihak dari Denmark yang menunjukkan minat terhadap produk olahan nanas. Meskipun proses ekspor masih dalam tahap penjajakan, hal ini dianggap sebagai sinyal positif bagi perkembangan UMKM daerah.

 

“Tentu kita belum bicara ekspor besar-besaran, tapi minat dari luar negeri ini bukti bahwa produk Kutim punya daya tarik. Tinggal bagaimana kita menjaga kualitas dan kontinuitas produksinya,” jelasnya.

 

Ia memaparkan, bahwa evaluasi juga menunjukkan bahwa sinergi antara pemerintah daerah, komunitas pendamping, dan pelaku usaha semakin kuat.

 

"Banyak UMKM yang dulu hanya menjual produk di pasar lokal kini sudah mampu menjangkau platform daring dan ritel modern," tutupnya. (Adv/Kominfo/Kutim)

👁️ 462 kali dibaca

Tinggalkan Komentar