ISEKABAR.ID, Sangatta -Upaya pemerataan pembangunan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kian terasa manfaatnya bagi masyarakat. Setelah sekian lama hidup tanpa pasokan listrik, dua desa terpencil di Kecamatan Sandaran Manubar Dalam dan Manubar Pantai kini resmi mendapatkan aliran listrik dari PLN.
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, menyampaikan peresmian tersebut sekaligus menandai keseriusan pemerintah kabupaten dalam menghadirkan layanan dasar hingga wilayah paling jauh. Selain dua desa itu, terdapat 13 desa lainnya yang saat ini sedang dalam proses penyambungan jaringan listrik dan ditargetkan selesai sebelum memasuki akhir tahun.
“Harapannya semuanya bisa tuntas. Waktu tiga bulan memang cukup menantang, tapi ini kabar baik bagi kita semua, apalagi momentumnya bertepatan dengan HUT Kutim,” ujarnya, Kamis (20/11/2025).
Selain fokus pada kelistrikan, pemerintah daerah juga mempercepat pembangunan infrastruktur lain seperti perbaikan jalan dan pembangunan jembatan penghubung antardesa. Melalui DPUPR dan DPMD, akses menuju wilayah pesisir kini mendapat prioritas penanganan lebih intensif.
Ardiansyah menambahkan bahwa sektor pariwisata juga tengah dipersiapkan sebagai mesin penggerak ekonomi baru. Sejumlah destinasi seperti Pulau Miang, Pulau Birah-Birah, Jupuk-Jupuk, hingga Pantai Marang disebut memiliki peluang besar untuk dikembangkan.
“Kalau Geopark ini berjalan, akses wisatanya akan dipetakan dan dibuka. Dari provinsi, data menyebut kawasan Karst Mangkaliat terbentang di dua daerah, yakni Kutim dan Berau,” jelasnya.
Dengan semangat perayaan HUT ke-26 Kutim, Ardiansyah menegaskan bahwa pemerataan pembangunan bukan hanya slogan tahunan. Melainkan komitmen bersama dalam membangun Kutim.
“Ini adalah komitmen bersama agar seluruh wilayah Kutai Timur merasakan kemajuan secara berimbang,” tutupnya. (Adv/Kominfo/Kutim)