Bupati Kutim Dorong Percepatan Kajian Penangkaran Buaya untuk Tekan Konflik Satwa

Bupati Kutim Dorong Percepatan Kajian Penangkaran Buaya untuk Tekan Konflik Satwa

Oleh admsyh28 • 20 November 2025

Bagikan Artikel Ini

ADVERTORIAL INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KUTIM

ISEKABAR.ID, Sangatta – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman mendorong percepatan kajian pembangunan penangkaran buaya sebagai upaya menekan konflik antara warga dan satwa liar yang masih kerap terjadi di sejumlah wilayah. Hal itu disampaikan saat menutup Pekan Pemuda Kutai Timur 2025 di Lapangan Helipad Bukit Pelangi, Sabtu (15/11/2025).

 

Ardiansyah mengatakan pemerintah daerah terus menerima laporan terkait kemunculan buaya di area pemukiman maupun sungai yang sering dimanfaatkan masyarakat untuk beraktivitas. Kondisi tersebut dinilai perlu ditangani dengan langkah yang lebih terstruktur.

 

“Kita tidak ingin lagi melihat ada korban. Penangkaran ini langkah untuk mengevakuasi satwa yang wilayah jelajahnya luas dan sering bersinggungan dengan aktivitas masyarakat,” kata Ardiansyah.

 

Menurutnya, penyusunan kajian pembangunan penangkaran saat ini berada dalam kewenangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Pemerintah daerah telah melakukan koordinasi dan berharap kajian tersebut dapat segera rampung.

 

“Mudah-mudahan kajiannya tahun ini bisa selesai. Prosesnya sudah kita mulai dan menunggu tindak lanjut dari kementerian,” ujarnya.

 

Ardiansyah juga membuka peluang keterlibatan pemuda Kutai Timur, termasuk organisasi KNPI, dalam kegiatan pengelolaan penangkaran serta edukasi terkait penanganan satwa liar. Ia menilai partisipasi generasi muda penting untuk memperkuat kesadaran dan respons terhadap potensi konflik satwa di lingkungan masyarakat.

Selain aspek keselamatan, Bupati menilai penangkaran buaya menyimpan potensi pengembangan usaha berbasis konservasi dan wisata edukasi. Ia menyebut keterlibatan dunia usaha dapat mendorong manfaat ekonomi sekaligus mendukung kelestarian satwa.

 

“Pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri. Ada peluang ekonomi yang bisa berkembang dari kegiatan konservasi jika dikelola dengan baik,” tambah Ardiansyah.

 

Rencana penangkaran buaya ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang dalam mengurangi risiko serangan satwa, sekaligus membuka ruang bagi upaya konservasi yang lebih terarah di Kutai Timur. (ADV/Kominfo/Kutim)

👁️ 380 kali dibaca

Tinggalkan Komentar