ISEKABAR.ID, Sangatta - Keberadaan Business Assistant (BA) dan Project Management Officer (PMO) menjadi bagian penting dalam suksesnya program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Kutai Timur. Kehadiran mereka merupakan kebijakan khusus dari pemerintah pusat untuk memastikan pendampingan koperasi dapat berjalan optimal, terutama di daerah yang memiliki cakupan wilayah luas seperti Kutim.
Kepala Bidang Pengembangan Usaha Koperasi (PPK), Suwandi, menyampaikan bahwa BA berperan sebagai mitra langsung Dinas Koperasi dalam melakukan pendampingan baik dari sisi kelembagaan maupun usaha koperasi.
“BA ini muncul karena persoalan di lapangan sangat kompleks. Banyak masyarakat yang belum memahami bagaimana mengelola koperasi, sehingga diperlukan pendamping khusus dari pusat,” terangnya.
Dinas Koperasi Kutai Timur saat ini memiliki 13 BA yang aktif, setelah satu BA sebelumnya mengundurkan diri. Mereka ditugaskan untuk meng-cover 18 kecamatan dan membina total 141 KDMP yang telah terbentuk.
Pembagian wilayah kerja disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah koperasi di setiap kecamatan agar pendampingan berjalan efektif.
Suwandi menegaskan bahwa program KDMP adalah program hierarki vertikal dari pemerintah pusat. Karena itu, tata kelola data dan pelaporan dilakukan melalui satu pintu, yakni SIMKOPDES, sebuah sistem nasional yang dirancang khusus untuk pengelolaan Koperasi Desa Merah Putih, terangnya saat ditemui di kantor nya pada selasa, (13/11/25).
“Saya selalu menekankan bahwa potret koperasi yang paling valid itu hanya melalui SIMKOPDES. Itulah wajah resmi KDMP di seluruh Indonesia,” ujarnya.
BA bertugas mendampingi pengurus dalam memahami SIMKOPDES, penyusunan laporan, penguatan kelembagaan, hingga pemetaan usaha yang berpotensi dikembangkan oleh koperasi desa. Banyak pengurus yang baru pertama kali terlibat dalam manajemen koperasi, sehingga BA berperan penting sebagai mentor lapangan.
Aldo, salah satu staf Bidang PPK, menambahkan bahwa peran BA sangat strategis dalam meningkatkan kapasitas pengurus.
“Kami di bidang PPK memang diberi tugas langsung oleh Pak Kadis untuk fokus mensukseskan KDMP. BA adalah mitra kami yang memperkuat pelaksanaan di lapangan,” jelasnya.
Dengan dukungan BA dan PMO, pemerintah daerah optimistis bahwa KDMP di Kutai Timur akan mampu tumbuh sebagai koperasi modern yang kuat, transparan, serta mampu mendorong kemandirian ekonomi desa sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Pendampingan intensif ini menjadi langkah penting dalam memastikan seluruh KDMP bergerak seragam dan profesional di seluruh kecamatan.