Diplomasi Laut Biru Indonesia di UNOC 2025: Meneguhkan Laut sebagai Tulang Punggung Diplomasi dan Ekonomi Nasional

Diplomasi Laut Biru Indonesia di UNOC 2025: Meneguhkan Laut sebagai Tulang Punggung Diplomasi dan Ekonomi Nasional

Oleh Admin • 15 July 2025

Bagikan Artikel Ini

Opini
  1. Pendekatan berbasis sains dan konservasi laut
     Indonesia menyoroti pentingnya pengelolaan laut yang ilmiah, termasuk penetapan kuota penangkapan, ekspansi kawasan konservasi hingga 30%, dan upaya membasmi praktik IUU Fishing untuk melindungi ekosistem laut  .
  2. Deklarasi Djuanda di pentas global
     Dalam forum UN Ocean Conference (UNOC) di Nice, Prancis, Indonesia mengusung semangat Deklarasi Djuanda sebagai simbol kedaulatan maritim. Delegasi yang dipimpin Menteri Sakti Wahyu Trenggono tampil aktif, menyerukan laut sebagai pengikat kemanusiaan dan keadilan global  .
  3. Ekonomi biru berlandaskan nilai syariah
     Artikel menyorot integrasi ekonomi biru dengan pendekatan syariah, menekankan keadilan sosial, keberlanjutan, dan amanah ekologis—laut dipandang sebagai tanggung jawab ilahiah dan bersama  .
  4. Inisiatif diplomasi dan pembiayaan inovatif
     Delegasi Indonesia resmi menyerahkan dokumen ratifikasi perjanjian BBNJ (Biodiversity Beyond National Jurisdiction). Inisiatif seperti Indonesia Coral Reef Bond, keikutsertaan dalam koalisi Blue Food, serta agenda menjadi tuan rumah Ocean Impact Summit 2026 di Bali dipaparkan sebagai wujud aksi nyata diplomasi biru  .
  5. Kerja sama global dan komitmen partisipatif
     Delegasi menjalin kerja sama internasional, baik bilaterally maupun multilateral, untuk memerangi penangkapan ilegal, memperluas kawasan laut terlindungi hingga 30% pada 2030, menekan polusi plastik lewat ekonomi sirkular, dan mendukung penguatan masyarakat pesisir agar lebih berperan dalam tata kelola laut  .
👁️ 27 kali dibaca

Tinggalkan Komentar